Langsung ke konten utama

A K U

Senin, 24 Juli 2017

Hari demi hari berganti hingga rasanya tubuhku begitu keram untuk benar-benar bangkit.
Sebelumnya aku telah berjanji untuk dapat merelakan apa yang telah pergi namun tak kembali, memulai hari dengan kondisi yang sulit untuk kujalani, dan memperbaiki apa yang menjadi sebab akibatnya
Sebenarnya ini bukan tentang sebab akibat tapi ini Takdirnya! Mudah sekali rasanya untuk katakan jika ini semua takdir namun hati batinku berkata sebaliknya.
Kemarin aku percaya akan sebuah Takdir sangat percaya namun takdir yang digariskan kali ini begitu sulit untuk kumengerti
Kini hariku kembali sepi, tak secorak warna pun yang menghiasinya, tidak seperti kemarin "waktu dia masih disisi" aku selalu mencoba ikhlas.
Sekarang aku tak tahu harus bagaimana lagi, aku telah coba untuk perlahan bangkit dan berjalan tapi kau tahu setelah aku berhasil berjalan ketengah aku kembali jatuh. Bisakah ingatanku dihapuskan? Aku butuh itu! Bukan aku ingin menghapus dia dari ingatanku, sama sekali tidak!
Aku hanya ingin menghapus semua kenangan yang kita buat bersama, anggap saja aku dan dia hanya teman biasa (aku sendiri tahu rasanya begitu sulit untuk membiarkan aku dan dia seperti teman biasa).
kau tahu kenapa?
Setiap kakiku melangkah selalu ada kenangan kita, jika dia masih ada mungkin aku akan tersenyum untuk itu, tapi kini? Aku harus mengenang dan merasakannya sendiri! Harus kuat seperti apa lagi hatiku ini? KATAKAN!
Ada yang tanya sampai kapan semua ini berakhir? Aku sendiri tak tahu jawabannya, sejak dia pergi nyawaku pun serasa ikut bersamanya.
Jika ada yang mengatakan ini berlebihan itu terserah saja, tapi coba rasakan jadi aku yang awalnya tak ingin jatuh cinta dengannya namun nyatanya cinta itu hadir bahkan begitu besar dan kuat, membiasakan diri dengan kenyataan kalau saat itu dia milikku bagian dari diriku sebut saja hatiku.
Nyamanlah yang membuat cinta itu hadir, namun kini ketika aku begitu nyaman dengan apa yang telah kita lewati nyatanya Tuhan berkata lain, dia pergi dan tak kembali!
Saat ini aku kembali sendiri, aku ingin mencari seperti apa aku sebelum kehadirannya namun nyatanya hadirnya yang telah menghapus itu dan membuat aku merasakan rasa yang luar biasa hebat dari sebelumnya.
Kini apalah dayaku, mataku seperti buta, kakiku rasanya lumpuh, dan pikiranku hampir mati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelangi Yang Kurindukan

Senin, 12 Juni 2017 Dear Tezar Aviandi, Hall-o yangg, Kamu disana lagi apa? Hari ini kamu ngapain aja? Disana itu gimana sih yangg? pasti enakkan:" Kak dirumah sekarang makin terasa sepi katanya, tante-tante dan yang lainnya sudah pada pulang Kak makin tidak kuat kalau ingat mama:" Kak Tesar terima kasih yaa kak sudah kenalkan saya dengan keluarga baruku dari kamu, kaka memang pernah janji mau kenalkan Zahra dengan semua keluarga kak Tesar, tapi saya tak habis pikir dengan cara ini Kak Tesar memperkenalkan saya dengan keluarganya. Kak terima kasih lagi, keluarga kak Tesar sayang saya lebih dari yang saya selalu bayangkan. Kak Tesar tahu bagaimana rasanya berada ditengah-tengah mereka tanpa dirimu? setiap kali saya disana, saya selalu berharap kamu ada disampingku. Saya rindu! apa kamu tahu itu? kemarin kalau rindu itu sedang hadir kita selalu luangkan waktu berdua, walau hanya sekedar makan siang bareng tapi saat itu menjadi luar biasa. Sekarang, apalagi bisaku ...

Apa Kabar Kekasih Jauhku

Senin, 10 Juli 2017 Dear , Kemarin air mataku tak setetes pun kau biarkan mengalir, kini hingga air mataku hampir habis tak ada lagi kamu yang menghapusnya.. Kak aku sendiri tak mengerti mengapa aku sulit menerima kenyataan ini, mengapa hatiku begitu sakit sedangkan aku tahu ada yang lebih sakit dariku (Mama kamu) seharusnya akulah yang menjadi penguatnya saat ini, tapi maafkan aku, aku sendiri tak bisa membohongi diriku kalau aku tak cukup kuat menerima ini.. Aku selalu berusaha untuk bangkit dari rasa ini, tapi kak semakin aku mencoba rasanya ada saja sesuatu yang selalu saja membuat dadaku sesak.. "AKU RINDU KAMU KAK!" Maafkan aku karena aku terlambat menghargai kehadiranmu dihidupku, Maafkan aku karena aku tak dapat mengerti segala pesan perpisahan yang kau isyaratkan buatku, Dan kak maafkan aku karena aku tak lagi kuat seperti saat kau selalu ada disisiku, Kak aku paham dengan segala hal yang kau ajarkan buatku, tapi aku tak mengerti sama sekali cara memulain...